4 Lirik Lagu Perjuangan dan Surabaya Jadi Kota Pahlawan

Bangsa yang besar ialah bangsa yang tidak lupakan layanan beberapa pahlawannya. Tiap 10 November, Bangsa Indonesia mengingati Hari Pahlawan selaku peristiwa untuk mengingati layanan beberapa pahlawan yang berusaha serta merampas kemerdekaan Indonesia.

 

Penentuan Hari Pahlawan 10 November itu tercatat dalam surat Keputusan Presiden (Keppres) No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 yang diberi tanda tangan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno.

Peringatan Hari Pahlawan pada 10 November ini selaku pengingat pertarungan di Surabaya, Jawa Timur pada 10 November 1945. Pertarungan arek-arek Suroboyo pada 10 November itu jadi riwayat Surabaya serta Kemerdekaan Indonesia. Ini membuat Surabaya dipanggil jadi Kota Pahlawan.

Mencuplik instagram @surabayasparkling, Surabaya melahirkan pimpinan besar seperti Ir Soekarno, HOS Tjokroaminoto, WR Soepratman, serta dr Soetomo.

Surabaya selaku Kota Pahlawan jadi ide untuk musikus untuk bikin satu lagu. Beberapa lagu itu berisi berkenaan jalan di Surabaya, lagu perjuangan serta Surabaya selaku Kota Pahlawan.

Salah satunya lagu perjuangan adalah ciptaan musikus legendaris asal Surabaya yakni Gombloh. Pria namanya asli Soedjarwoto Soemarsono terlahir di Jombang pada 12 Juli 1948. Kultur Surabaya yang “berangas” telah menempel pada pria ini. Ini sebab Gombloh habiskan banyaknya waktu di Kota Pahlawan.

Banyak kreasi Gombloh yang di inspirasi dari cerita hidupnya sendiri. Misalkan saja lagu “Kugadaikan Cintaku”. Lagu ini terbentuk atas pengalaman Gombloh yang menyaksikan wanita pujaanya telah bersama-sama dengan lelaki lain.

Ada beberapa kreasi terkenal Gombloh lain kecuali Kugadaikan Cintaku. Beberapa lagu itu diantaranya, Apel, Kebyar Kebyar serta Informasi Cuaca.

Kecuali lagu Gombloh, berikut beberapa lirik lagu perjuangan serta Surabaya selaku Kota Pahlawan yang dikumpulkan dari bermacam sumber dalam rencana hari pahlawan, dicatat Selasa (10/11/2020):

Surabaya, Surabaya, oh Surabaya

Kota masa lalu, kota masa lalu tidak akan terlupa Di sanalah, di sanalah, di Surabaya pertama, yang pertama kami bertemu

Kuteringat, periode yang, sudah lalu

S’ribu insan s’ribu hati berpadu solid

Surabaya, pada tahun empat lima

Kami berusaha, kami berusaha bertaruh nyawa

Surabaya, Surabaya, oh Surabaya

Kota masa lalu, kota masa lalu tidak ‘kan terlupa

Kuteringat, periode yang, sudah lalu

S’ribu insan s’ribu hati berpadu solid

Surabaya, pada tahun empat lima

Kami berusaha, kami berusaha bertaruh nyawa

Surabaya, Surabaya, oh Surabaya

Kota masa lalu, kota masa lalu tidak ‘kan terlupa

Laju-laju… ke Surabaya

Perahu pergerakan tahu arahnya

Surabaya… tempo dulu

Pemudanya… berpadu solid

Surabaya… kota pahlawan

Pemudanya… ikhlas berkorban

Surabaya… kota riwayat

Pemudanya… tidak mudah menyerah

Surabaya tempo dulu

Pemudanya… berpadu solid

Surabaya… kota pahlawan

Pemudanya… ikhlas berkorban

Surabaya… kota riwayat

Pemudanya… tidak mudah menyerah

Surabaya… kota pahlawan

Pemudanya… ikhlas berkorban

Surabaya… kota riwayat

Pemudanya… tidak mudah menyerah

Rek mari rek

mlaku-mlaku yang Tunjungan (mari ngan)

Rek mari rek

ramai-rame bebarengan (mari ngan)

Cak mari cak

sopo gelem melu saya (ku ku)

Cak mari cak

golek kenalan cah ayu

Ngalor ngidul liwat toko ngumbah moto

Masiyo mung nyenggal-nyenggol ati lego

Sopo tahu nasib awak kembali untung

mengenal anake sing dodol rujak cingur

Jo dipikir kon podo tidak duwe sangu (mari ngu)

Jo dipikir angger podo gelem mlaku (mari ku)

Mangan tahu jo digabung nganggo kementimun (mun mun)

Malem minggu tidak bagus digowo nglamun

Sopo tahu nasib awak kembali untung

mengenal anake sing dodol rujak cingur

Jo dipikir kon podo tidak duwe sangu (mari ngu)

Jo dipikir angger podo gelem mlaku (mari ku)

Mangan tahu jo digabung nganggo kementimun (mun mun)

Malem minggu tidak bagus digowo nglamun

Indonesia

Merah darahku, putih tulangku

Berpadu dalam semangatmu

Debar jantungku, getar nadiku

Bercampur dalam harapanmu

Kebyar-kebyar pelangi jingga

Indonesia

Suara laguku, simfoni perteguh

Sesuai dengan simfonimu

Kebyar-kebyar pelangi jingga

Meskipun bumi bergetar

Kau masih Indonesiaku

Misalkan matahari keluar dari barat

Kau juga Indonesiaku

Tidak sebilah pedang yang tajam

Bisa palingkan daku darimu

Kusingsingkan lengan

Rawe-rawe rantas

Malang-malang habis

Denganmu

Indonesia

Merah darahku, putih tulangku

Berpadu dalam semangatmu

Indonesia

Debar jantungku, getar nadiku

Bercampur dalam harapanmu

Kebyar-kebyar pelangi jingga

Indonesia

Merah darahku, putih tulangku

Berpadu dalam semangatmu

Indonesia

Debar jantungku, getar nadiku…

Pidato Bung Tomo, membakar semangat seluruh arek Surabaya untuk menjaga kemerdekaan, memulai tindakan teatrikal pertarungan heroik 10 November yang diadakan dalam serangkaian, acara parade Surabaya Juang 2019.

By Martin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!