Sosial media Twitter, basis sebagai opsi favorite petahana Presiden AS Donald Trump, mengidentifikasi sebagian besar tweet calon dari Partai Republik itu yang berisi claim menangnya dalam Pemilihan presiden AS 2020.
Dalam metode pengambilan suara electoral yang tentukan juara dalam pemilihan presiden AS, Donald Trump cuman mengantungi 214 electoral votes. Sesaat kompetitornya, Joe Biden dari Partai Demokrat, mengantungi 290 electoral votes.
Tingkat batasan untuk memenangkan Pemilihan presiden AS ialah mengantungi suara electoral votes di tingkat batasan 270 atau bisa lebih.
Bermacam prediksi yang dikerjakan oleh toko medium besar di AS sudah mengatakan kemenangan Biden pada Sabtu 7 November 2020 waktu di tempat. Bekas wapres AS pada zaman Barack Obama itu bahkan juga sudah lakukan pidato kemenangannya pada malam hari yang serupa.
Tetapi, Donald Trump belum juga mengaku hasil itu. Lewat Twitter –di mana dia sering mengekspresikan penglihatan pribadinya– Trump mengakui jika dirinya-lah yang memenangkan Pemilihan presiden AS.
I WON THIS ELECTION, BY A LOT!
“SAYA MEMENANGI PEMILIHAN INI. DENGAN (red; beda) BESAR!” cuit Trump.
Namun, upload itu dibubuhi sinyal oleh administrator media sosial Twitter yang mengeluarkan bunyi:
“Sumber sah kemungkinan belum umumkan hasil saat Tweet ini diupload.”
Pada upload lain, Trump mencuit:
THE OBSERVERS WERE NOT ALLOWED INTO THE COUNTING ROOMS. I WON THE ELECTION, GOT 71,000,000 LEGAL VOTES. BAD THINGS HAPPENED WHICH OUR OBSERVERS WERE NOT ALLOWED TO SEE. NEVER HAPPENED BEFORE. MILLIONS OF MAIL-IN BALLOTS WERE SENT TO PEOPLE WHO NEVER ASKED FOR THEM!
“PEMANTAU TIDAK DIPERBOLEHKAN KE RUANG PENGHITUNGAN. SAYA MEMENANGKAN PEMILIHAN, MENDAPAT 71.000.000 SUARA SAH. HAL-HAL BURUK YANG TERJADI YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN PEMANTAU KAMI UNTUK MELIHAT. TIDAK PERNAH TERJADI SEBELUMNYA. JUTAAN SURAT SUARA MAIL-IN DIKIRIM KE ORANG YANG TIDAK PERNAH MEMINTANYA!,” cuit Trump.
Upload itu dibubuhi sinyal oleh administrator media sosial Twitter yang mengeluarkan bunyi:
“Claim mengenai pemilu ini dipersengketakan.”
Tweet Donald Trump lain dibubuhi sinyal oleh administrator Twitter, yang sejumlah besar mengeluarkan bunyi:
“Beberapa atau semua content yang dibagi dalam Tweet ini dipersengketakan serta kemungkinan menyimpang mengenai pemilu atau proses sipil yang sedang berjalan.”
Presiden Donald Trump mengatakan akan menuntut hasil pemilihan presiden AS ke pengadilan pada minggu kedepan sesudah beberapa medium menyebutkan Joe Biden jadi juara.
Dalam pengakuannya, Donald Trump menjelaskan, “Penyeleksian ini masihlah jauh dari usai,” seperti diambil dari situs Kanal News Asia, Minggu (11/8/2020).
“Kita tahu kenapa Joe Biden tergesa-gesa serta bersandiwara jadi juara, serta kenapa sekutu mediumnya bekerja keras menolongnya: Mereka tidak mau kebenaran tersingkap,” ucapnya dalam satu pengakuan.
“Bukti simpelnya ialah penyeleksian ini masihlah jauh dari usai.”
Donald Trump sudah berkali-kali membuat claim yang tidak berdasarkan dalam pemilu tahun ini.
Donald Trump serta lawannya dari partai Demokrat, Joe Biden sama-sama berkompetisi ketat. Biden mengomentari Trump sebab iklan kampanyenya yang memperlihatkan Dr. Anthony Fauci seolah ada di pojok presiden.